Katanya pakar marketing, ternyata pakar teror! Cocok juga tuh jadi peneror kelas 1 Indonesia. Otaknya gak mikir dulu apa akibat dari tindakan marketing konyol tersebut! Bermain logika sebenarnya juga bisa! Peti Mati? Siapapun yang dikirimkan peti mati pasti akan ketakutan dan merasa diancam seolah-olah akan dibunuh, itu arti yang sebenarnya dari pengiriman peti mati. Nah, lain kali pake otak ya! Cara berpikir yang paling tepat adalah dengan logika terbalik! Seandainya saya dikirimin peti mati, bagaimana perasaan saya? Kalau sudah ketemu jawabannya baru minta pendapat orang lain atau pihak ketiga. Lho kok sepertinya penulis seperti pakar marketing? Sudahlah, lebih baik kita baca beritanya berikut ini:
JAKARTA--MICOM: Sejumlah media massa, Senin (6/6) pagi, menerima kiriman peti mati. Peti mati berbagai ukuran itu ditujukan untuk redaktur atau tokoh penting di media tersebut.
Media yang mendapatkan kiriman peti mati tersebut antara lain adalah The Jakarta Post, Kompas.com, PT salingsilang.com, Kaskus, Metro TV, dan Koran Tempo.
Kompas.com mendapatkan peti mati dengan ukuran kecil sekitar pukul 08.00. Peti mati tersebut ditujukan untuk General Manager Business Kompas.com, Edi Taslim.
"Sekarang petinya ada di ruang redaksi kami. Ukuran petinya kecil, ukuran anak-anak TK atau SD. Sekitar pukul 08.00 atau 08.30, peti itu membuat heboh redaksi. Diterima satpam dan ditujukan ke Edi Taslim," ujar Wakil Redaktur Pelaksana Kompas.com A Wisnubrata ketika dihubungi Mediaindonesia.com, Senin (6/6).
Menurut Wisnu, di atas peti terdapat tulisan "R.I.P" atau rest in peace (requiescat in pace). Sementara, di dalamnya ada taburan bunga dan setangkai mawar putih. Selain itu, ada kertas bertuliskan www.restinpeacesoon.com dan tulisan "You are number #661."
Namun, saat Mediaindonesia.com mencoba membuka www.restinpeacesoon.com, situs itu masih dalam proses pembuatan dan terdapat tulisan "under construction."
Kemudian, Social Media yang berkantor di Jalan Langsat I Nomor 16 Jakarta Selatan, mendapatkan sebuah peti mati yang berukuran lebih besar. Peti tersebut diantar oleh tiga orang.
"Dua orang menurunkannya dari ambulance. Sedangkan satu lagi memotret," kata Staf Keuangan Social Media, Muki.
Peti tersebut ditujukan untuk penggerak sekaligus aktivis PT Salingsilang.com, Enda Nasution. Saat menyerahkan peti, salah satu orang itu berkata, "Ini buat Pak Edna Nasution. Ini petinya kosong ya," seraya membuka peti.
Koran Tempo yang berkantor di wilayah Velbak justru mendapat kiriman dua peti ukuran 2x0,5 meter. Peti itu ditujukan kepada dua redaktur Tempo, Malela dan Wicaksono. Ada tulisan "rest in peace soon" di peti tersebut. Alamat pengirim peti sama dengan yang ditujukan ke PT Salingsilang.com, yaitu di unit 166, Jalan Asia Afrika, pintu 10, Senayan, Jakarta Selatan 10270. (Bob/OL-13)
No comments:
Post a Comment